Minggu, 03 Mei 2015

Komputer dan Multimedia

A.    KOMPUTER
1.      Pengertian Komputer
Kemajuan kemampuan komputer untuk secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses sejumlah besar informasi, dan bergabung dengan media lain untuk menampilkan serangkaian besar stimulasi audio visual, menjadikan komputer media yang dominan dalam bidang pembelajaran. Dengan cepat komputer menjadi sesuatu yang lumrah digunakan di dalam berbagai kegiatan instruksional. Beberapa dari kegiatan instruksional ini termasuk produksi grafis dan media audio visual lainnya, serta pengembangan, penyampaian, dan pengelolaan bahan – bahan instruksional.
2.      Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar
Untuk mencapai tujuan bab ini, istilah CAI (Computer Assiated Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction) akan digunakan untuk menjelaskan peranan yang berbeda dari komputer dalam proses intruksional.
CAI secara luas, CAI ialah penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan – latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat bermacam – macam bentuknya bentuknya, ini tergantung dari kecakapan pengembang dan kemampuan sistem komputer yang berbeda – beda; satu sistem dapat membatasi para siswa untuk mempelajari suatu teks terprogram pada terminal “hard copy” atau CRT.
CMI (Computer Managed Instruction) pada mulanya memasuki bidang pembelajaran / instruksional sebagai alat untuk membantu para pengajar mengerjakan fungsi administrasi yang meningkat. Karena minat terhadap belajar mandiri semakin tumbuh, maka demikian juga tuntutan akan waktu dan usaha untuk mencatat nilai, menyimpan catatan pribadi dan membuat ringkasan mengenai prestasi siswa dan kelas.
3.      Bentuk – bentuk Sistem Penyampaian
Sistem komputer instruksional dapat digolongkan menjadi tiga kategori :
a.      Sistem jaringan tujuan tunggal (“Dedicated network System”, DNS). Kekhususan sistem ini ialah terdiri dari sejumlah besar terminal untuk siswa yang dihubungkan dengan sebuah komputer sentral yang besar (biasanya mahal) dengan telepon atau sistem kabel lainnya.
Kelebihan DNS, antara lain :
1.      Bahan pelajaran dan catatan siswa secara maksimal terjamin keseluruhannya.
2.      Bahan pelajaran dan catatan dapat ditingkatkan mutunya dengan cepat.
3.      Masing – masing terminal biasanya dapat saling berhubungan dari jarak jauh.
4.   Waktu untuk menjawab biasanya lebih cepat dibandingkan dengan sistem gabungan  (shared system), karena prosesornya dikhususkan hanya untuk pembelajaran saja.
5.      Perangkat keras yang dipakai untuk mengoperasikan sistem ini umumnya lebih murah dari dari yang digunakan dalam sistem gabungan.
Keterbatasan DNS, antara lain :
1.  Karena pemakaian yang terbatas, sistem ini biasanya sukar untuk disesuaikan dengan prinsip penghematan biaya.
2.     Setiap perubahan di prosesor pusat akan mempengaruhi setiap siswa dalam jaringan itu.
3.     Perubahan di bagian – bagian yang terpencil dari jaringan itu dapat menimbulkan penanggulangan dalam program intruksional.
4. Terminal khusus yang mahal mungkin diperlukan agar dapat memanfaatkan sepenuhnya kemampuan sistem itu.
b.      Sistem Jaringan Gabungan (“Shared Network System”, SNS). Sistem ini mirip benar dengan Sistem Jaringan Tunggal (DNS) kecuali penggunaan prosesor pusatnya yang memenuhi fungsi lain seperti pembayaran, ringkasan laporan dan pencatatan pembayaran.
Kelebihan SNS, antara lain :
1.      Biasanya, untuk pelaksanaan pembelajaran lebih hemat biaya.
2.      Bahan pelajaran dan catatan siswa dapat ditingkatkan atau diperbaiki dengan cepat.
3.      Penyimpanan data yang terpusat memungkinkan terjaminnya bahan pelajaran dan catatan siswa.
4.      Masing – masing terminal dapat saling berinteraksi sehingga para siswa, petugas pengembangan, dan pengajar dapat berkomunikasi.
Keterbatasan SNS, antara lain :
1.  Karena adanya perubahan prioritas di pusat prosesing, perubahan dalam isi pelajaran dan peningkatan pencatatan dapat tertunda.
2.      Setiap perubahan terjadi dalam komputer akan mempengaruhi setiap siswa dalam jaringan itu.
3.   Perubahan dalam bagian – bagian yang terpecil dari jaringan itu dapat menyebabkan penundaan dalam program intruksional.
4.      Karena waktunya digunakan bersama dengan kegiatan lain, waktu untuk respon lebih lambat dari sistem lain.
c.       Sistem Independen atau Berdiri Sendiri (“Independent or Stand Alone System,” SAS). Ini merupakan terminal yang lengkap (self - contained) yang biasanya dijalankan oleh suatu unit microprossessor.
Kelebihan SAS, antara lain :
1.      Biasanya merupakan sistem yang paling murah.
2.      Karena tidak ada jaringan, suatu kerusakan pada salah satu prosesor tidak akan mempengaruhi semua siswa, dan terminal seorang siswa tidak dapat mempengaruhi yang lain.
3.      Waktu responnya lebih cepat dari pada sistem jaringan.
4.      Sejumlah besar bahan – pelajaran – jadi, dapat dibeli atau disewa secara bebas di pasaran.
Keterbatasan SAS, antara lain :
1. Tidak ada lokasi yang terpusat untuk mengumpulkan, menerima, dan memperbaharui data.
2.      Perbaikan perangkat lunak harus dibagikan kepada masing – masing siswa.
3.      Mengumpulkan hasil tes akan berat dan memakan waktu.
4.      Tidak ada komunikasi antara siswa, pengembangan (penulis), dan pengajar.
B.     MULTIMEDIA
1.      Pengertian Multimedia
Apa itu multimedia ?
Istilah “multimedia” bisa punya makna berlainan bagi lain orang. Bagi sejumlah orang, multimedia berarti sesorang duduk di terminal komputer dan menerima presentasi yang terdiri atas ; teks on – screen, grafik atau animasi on -  scren, dan suara yang datang dari speaker komputer, misalnya : saat membuka ensiklopedi multimedia on – line. Bagi sekalangan orang lain, multimedia bisa berarti presentasi “live” saat sekelompok orang duduk dalam suatu ruangan sambil memandang gambar –gambar yang disajikan dalam satu atau lebih layar lebar dan medengar musik atau suara lain yang disampaikan oleh pembicara. Menonton video di layar televisi juga bisa disebut sebagai pengalaman multimedia karena adanya gambar dan suara yang disajikan. Contoh lain dari multimedia adalah presentasi Power Point di mana seseorang menyajikan slide – slide dari komputer yang diproyeksikan ke layar lebih besar lalu membicarakan isi masing – masing slide.
2.      Tiga Pandangan Tentang Pesan – Pesan Multimedia
Istilah “multimedia” bis ditilik dari tiga pandangan; didasarkan pada alat – alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan instruksional (yakni, media pengirimnya), format – format representasional yang digunakan untuk menyajikan oesan intruksional (yakni, mode – mode presentasinya), dan modalitas indrawi yang digunakan murid untuk menerima pesan intruksional itu (yakni, pancaindra).

a.          Media Pengiriman
Pandangan yang paling jelas adalah multimedia itu berarti presentasi materi dengan menggunakan dua atau lebih alat pengiriman. Fokusnya adalah pada sistem fisik yang digunakan untuk mengirimkan pesannya – misalnya, layar komputer, amplified speaker, proyektor, video recorder, papan tulis, serta kotak suara manusia.
b.         Mode Presentasi
Pandangan kedua adalah, multimedia berarti presentasimateri dengan menggunakan dua atau lebih mode representasi. Fokusnya pada cara bagaimana materi itu disajikan, bagaimana pengetahuan kata dan gambar. Dalam multimedia berbasis – komputer, misalnya, materi bisa disajikan secara verbal sebagai narasi atau teks on – screen dan secara pictorial sebagai grafik statis atau animasi. Dalam multimedia berbasis ceramah, materi bisa disajikan secara verbal sebagai pidato secara pictorial sebagai proyeksi grafis atau video. Dalam buku teks, materi bisa disajikan secara verbal sebagai teks cetak dan secara pictorial sebagai grafik statis.
c.          Modalitas Sensori
Menurut pandangan modalitas sensori, multimedia berarti dua atau lebih sistem sensor (alat indera) yang dilibatkan dalam diri si murid. Sudut pandang ini adalah learner – centered karena memperhitungkan aktivitas pemrosesan informasi di pihak murid. Namun, tidak seperti sudut pandang mode presentasi, sudut pandang modalitas sensori adalah bahwa multimedia melibatkan melibatkan penyampaian materi yang di proses secara visual maupun auditori.
3.      Dua Pandangan Tentang Desain Multimedia.
Pesan – pesan instruksional multimedia menawarkan teknologi pembelajaran yang berpotensi sangat kuat – yakni, sistem untuk meningkatkan pembelajaran manusia. Tujuan praktis dari riset tentang multimedia adalah merencanakan prinsip – prinsip desain untuk presentasi multimedia. Maka dari itu, akan sangat berguna jika kita membedakan dua pendekatan terhadap desain multimedia – pendekatan yang berpusat ke teknologi (technology - centered) dan pendekatan yang berpusat ke murid (learner - centered).
a.       Pendekatan Berpusat ke teknologi
Pendekatan yang paling langsung terhadap desain multimedia adala pendekatan berpusat ke teknologi. Pendekatan ini dimulai dengan kapabilitas – kapabilitas fungsional dari multimedia. Pendekatan ini menanyakan ,” bagaimana kita menggunakan kapabilitas – kapabilitas ini dalam mendesain presentasi multimedia?” pendekatan ini umumnya berfokus pada kecanggihan dalam teknologi multimedia.
Suatu kajian terhadap teknologi – teknologi pendidikan pada abad ke – 20 menunjukkan, pendekatan berpusat ke teknologi ini pada umumnya gagal membawa ke perkembangan abadi dalam pendidikan (Cuban, 1986).
b.      Pendekatan Berpusat ke Murid
Pendekatan berpusat ke murid memberi alternatif penting terhadap pendekatan berpusat ke teknologi. Pendekatan yang berpusat pada mereka yang sedang belajar ini dimulai dengan pemahaman bagaimana otak manusia bekerja. Pendekatan ini menanyakan, “ Bagaimana kita bisa mengadaptasi multimedia untuk meningkatkan pembelajaran manusia?” fokusnya adalah menggunakan teknologi multimedia sebagai alat bantu terhadap kognisi manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Mayer E, Richad. 2009. Multimedia learning Prinsip Prinsip dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar