1. Pengertian
Komputer
Kemajuan
kemampuan komputer untuk secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan
dan memproses sejumlah besar informasi, dan bergabung dengan media lain untuk
menampilkan serangkaian besar stimulasi audio visual, menjadikan komputer media
yang dominan dalam bidang pembelajaran. Dengan cepat komputer menjadi sesuatu
yang lumrah digunakan di dalam berbagai kegiatan instruksional. Beberapa dari
kegiatan instruksional ini termasuk produksi grafis dan media audio visual
lainnya, serta pengembangan, penyampaian, dan pengelolaan bahan – bahan
instruksional.
2. Pemakaian Komputer
dalam Proses Belajar
Untuk mencapai tujuan bab ini, istilah CAI
(Computer Assiated Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction) akan
digunakan untuk menjelaskan peranan yang berbeda dari komputer dalam proses
intruksional.
CAI secara luas, CAI ialah penggunaan komputer
secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan
latihan – latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat bermacam –
macam bentuknya bentuknya, ini tergantung dari kecakapan pengembang dan
kemampuan sistem komputer yang berbeda – beda; satu sistem dapat membatasi para
siswa untuk mempelajari suatu teks terprogram pada terminal “hard copy” atau
CRT.
CMI (Computer Managed Instruction) pada mulanya
memasuki bidang pembelajaran / instruksional sebagai alat untuk membantu para
pengajar mengerjakan fungsi administrasi yang meningkat. Karena minat terhadap
belajar mandiri semakin tumbuh, maka demikian juga tuntutan akan waktu dan
usaha untuk mencatat nilai, menyimpan catatan pribadi dan membuat ringkasan
mengenai prestasi siswa dan kelas.
3. Bentuk – bentuk
Sistem Penyampaian
Sistem komputer
instruksional dapat digolongkan menjadi tiga kategori :
a.
Sistem jaringan tujuan tunggal (“Dedicated network System”, DNS).
Kekhususan sistem ini ialah terdiri dari sejumlah besar terminal untuk siswa
yang dihubungkan dengan sebuah komputer sentral yang besar (biasanya mahal)
dengan telepon atau sistem kabel lainnya.
Kelebihan DNS, antara lain :
1. Bahan pelajaran dan
catatan siswa secara maksimal terjamin keseluruhannya.
2. Bahan pelajaran dan
catatan dapat ditingkatkan mutunya dengan cepat.
3. Masing – masing
terminal biasanya dapat saling berhubungan dari jarak jauh.
4. Waktu untuk menjawab
biasanya lebih cepat dibandingkan dengan sistem gabungan (shared system), karena prosesornya
dikhususkan hanya untuk pembelajaran saja.
5. Perangkat keras yang
dipakai untuk mengoperasikan sistem ini umumnya lebih murah dari dari yang
digunakan dalam sistem gabungan.
Keterbatasan
DNS, antara lain :
1. Karena pemakaian yang
terbatas, sistem ini biasanya sukar untuk disesuaikan dengan prinsip
penghematan biaya.
2. Setiap perubahan di
prosesor pusat akan mempengaruhi setiap siswa dalam jaringan itu.
3. Perubahan di bagian –
bagian yang terpencil dari jaringan itu dapat menimbulkan penanggulangan dalam
program intruksional.
4. Terminal khusus yang
mahal mungkin diperlukan agar dapat memanfaatkan sepenuhnya kemampuan sistem
itu.
b.
Sistem Jaringan Gabungan (“Shared Network System”, SNS). Sistem
ini mirip benar dengan Sistem Jaringan Tunggal (DNS) kecuali penggunaan
prosesor pusatnya yang memenuhi fungsi lain seperti pembayaran, ringkasan
laporan dan pencatatan pembayaran.
Kelebihan SNS, antara lain :
1. Biasanya, untuk
pelaksanaan pembelajaran lebih hemat biaya.
2. Bahan pelajaran dan
catatan siswa dapat ditingkatkan atau diperbaiki dengan cepat.
3. Penyimpanan data yang
terpusat memungkinkan terjaminnya bahan pelajaran dan catatan siswa.
4. Masing – masing
terminal dapat saling berinteraksi sehingga para siswa, petugas pengembangan,
dan pengajar dapat berkomunikasi.
Keterbatasan SNS, antara lain :
1. Karena adanya
perubahan prioritas di pusat prosesing, perubahan dalam isi pelajaran dan
peningkatan pencatatan dapat tertunda.
2. Setiap perubahan
terjadi dalam komputer akan mempengaruhi setiap siswa dalam jaringan itu.
3. Perubahan dalam
bagian – bagian yang terpecil dari jaringan itu dapat menyebabkan penundaan
dalam program intruksional.
4. Karena waktunya
digunakan bersama dengan kegiatan lain, waktu untuk respon lebih lambat dari
sistem lain.
c.
Sistem Independen atau Berdiri Sendiri (“Independent or Stand Alone System,”
SAS). Ini merupakan terminal yang lengkap (self - contained) yang
biasanya dijalankan oleh suatu unit microprossessor.
Kelebihan SAS, antara lain :
1. Biasanya merupakan
sistem yang paling murah.
2. Karena tidak ada
jaringan, suatu kerusakan pada salah satu prosesor tidak akan mempengaruhi
semua siswa, dan terminal seorang siswa tidak dapat mempengaruhi yang lain.
3. Waktu responnya lebih
cepat dari pada sistem jaringan.
4. Sejumlah besar bahan
– pelajaran – jadi, dapat dibeli atau disewa secara bebas di pasaran.
Keterbatasan
SAS, antara lain :
1. Tidak ada lokasi yang
terpusat untuk mengumpulkan, menerima, dan memperbaharui data.
2. Perbaikan perangkat
lunak harus dibagikan kepada masing – masing siswa.
3. Mengumpulkan hasil
tes akan berat dan memakan waktu.
4. Tidak ada komunikasi
antara siswa, pengembangan (penulis), dan pengajar.
B. MULTIMEDIA
1. Pengertian
Multimedia
Apa itu
multimedia ?
Istilah “multimedia” bisa punya makna berlainan
bagi lain orang. Bagi sejumlah orang, multimedia berarti sesorang duduk di
terminal komputer dan menerima presentasi yang terdiri atas ; teks on –
screen, grafik atau animasi on -
scren, dan suara yang datang dari speaker komputer, misalnya : saat
membuka ensiklopedi multimedia on – line. Bagi sekalangan orang lain,
multimedia bisa berarti presentasi “live” saat sekelompok orang duduk
dalam suatu ruangan sambil memandang gambar –gambar yang disajikan dalam satu
atau lebih layar lebar dan medengar musik atau suara lain yang disampaikan oleh
pembicara. Menonton video di layar televisi juga bisa disebut sebagai
pengalaman multimedia karena adanya gambar dan suara yang disajikan. Contoh
lain dari multimedia adalah presentasi Power Point di mana seseorang menyajikan
slide – slide dari komputer yang diproyeksikan ke layar lebih besar lalu
membicarakan isi masing – masing slide.
2. Tiga Pandangan
Tentang Pesan – Pesan Multimedia
Istilah “multimedia” bis ditilik dari tiga
pandangan; didasarkan pada alat – alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan
instruksional (yakni, media pengirimnya), format – format representasional yang
digunakan untuk menyajikan oesan intruksional (yakni, mode – mode
presentasinya), dan modalitas indrawi yang digunakan murid untuk menerima pesan
intruksional itu (yakni, pancaindra).
a.
Media Pengiriman
Pandangan yang paling jelas adalah multimedia itu
berarti presentasi materi dengan menggunakan dua atau lebih alat pengiriman.
Fokusnya adalah pada sistem fisik yang digunakan untuk mengirimkan pesannya –
misalnya, layar komputer, amplified speaker, proyektor, video
recorder, papan tulis, serta kotak suara manusia.
b.
Mode Presentasi
Pandangan kedua adalah, multimedia berarti
presentasimateri dengan menggunakan dua atau lebih mode representasi. Fokusnya
pada cara bagaimana materi itu disajikan, bagaimana pengetahuan kata dan
gambar. Dalam multimedia berbasis – komputer, misalnya, materi bisa disajikan
secara verbal sebagai narasi atau teks on – screen dan secara pictorial sebagai
grafik statis atau animasi. Dalam multimedia berbasis ceramah, materi bisa
disajikan secara verbal sebagai pidato secara pictorial sebagai proyeksi grafis
atau video. Dalam buku teks, materi bisa disajikan secara verbal sebagai teks
cetak dan secara pictorial sebagai grafik statis.
c.
Modalitas Sensori
Menurut pandangan modalitas sensori, multimedia
berarti dua atau lebih sistem sensor (alat indera) yang dilibatkan dalam diri
si murid. Sudut pandang ini adalah learner – centered karena
memperhitungkan aktivitas pemrosesan informasi di pihak murid. Namun, tidak
seperti sudut pandang mode presentasi, sudut pandang modalitas sensori adalah
bahwa multimedia melibatkan melibatkan penyampaian materi yang di proses secara
visual maupun auditori.
3. Dua Pandangan
Tentang Desain Multimedia.
Pesan – pesan instruksional multimedia menawarkan
teknologi pembelajaran yang berpotensi sangat kuat – yakni, sistem untuk
meningkatkan pembelajaran manusia. Tujuan praktis dari riset tentang multimedia
adalah merencanakan prinsip – prinsip desain untuk presentasi multimedia. Maka
dari itu, akan sangat berguna jika kita membedakan dua pendekatan terhadap
desain multimedia – pendekatan yang berpusat ke teknologi (technology -
centered) dan pendekatan yang berpusat ke murid (learner - centered).
a. Pendekatan Berpusat
ke teknologi
Pendekatan yang paling langsung terhadap desain
multimedia adala pendekatan berpusat ke teknologi. Pendekatan ini dimulai
dengan kapabilitas – kapabilitas fungsional dari multimedia. Pendekatan ini
menanyakan ,” bagaimana kita menggunakan kapabilitas – kapabilitas ini dalam
mendesain presentasi multimedia?” pendekatan ini umumnya berfokus pada kecanggihan
dalam teknologi multimedia.
Suatu kajian terhadap teknologi – teknologi
pendidikan pada abad ke – 20 menunjukkan, pendekatan berpusat ke teknologi ini
pada umumnya gagal membawa ke perkembangan abadi dalam pendidikan (Cuban,
1986).
b. Pendekatan Berpusat
ke Murid
Pendekatan berpusat ke murid memberi alternatif
penting terhadap pendekatan berpusat ke teknologi. Pendekatan yang berpusat
pada mereka yang sedang belajar ini dimulai dengan pemahaman bagaimana otak
manusia bekerja. Pendekatan ini menanyakan, “ Bagaimana kita bisa mengadaptasi
multimedia untuk meningkatkan pembelajaran manusia?” fokusnya adalah
menggunakan teknologi multimedia sebagai alat bantu terhadap kognisi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan
Pengembangan Media untuk
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Mayer E, Richad. 2009. Multimedia learning
Prinsip Prinsip dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar